Pengalaman Wawancara di iPrice, HR interview 2022

Jadi cerita ini aku buat agar kalian punya referensi tentang pengalaman interview HR di iPrice. Waktu itu aku memiliki kesempatan untuk melakukan interview di iPrice Malaysia untuk posisi Content Marketing. Sayangnya karena aku belum memiliki pengalaman di bidang Content Marketing aku belum diterima, dan hanya sekedar sampai interview HR. Bagi kalian yang menemukan artikel ini, artinya kalian sudah melewati tahap pengiriman CV dan portfolio sehingga kalian saat ini masuk ke tahap wawancara. Nah, sewaktu itu wawancara dalah Bahasa Inggris, dan harus fasih. Ingat, harus fasih karena si HR juga memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik. 

Apa aja sih yang ditanyakan?
Interview HR sebenarnya gak susah dan gak gampang. Sewaktu pengalaman aku, pertanyaan lebih banyak ke pertanyaan personal mengenai kuliah, kerjaan sebelumnya, dan apa yang kita ketahui tentang posisi CM ini.

Pertanyaan soal kuliah
Jadi HR bertanya bagaimana kegiatan kita di kampus sewaktu kuliah. Yang aku tangkap, sebenarnya selain cerita kita harus nyambung dengan CV, kita harus tunjukkan sikap antusias dan kemampuan komunikasi dengan baik. Karena sepertinya HR ingin tau bagaimana cara kita berkomunikasi dengan rekan kerja.

Pertanyaan soal kerjaan sebelumnya
Dalam hal ini, pertanyaan lebih banyak bagaimana kita menyikapi teman kerja, apakah kita menyukai pekerjaan sendiri atau group, bagaimana inisiatif kita di tempat kerja, dan bagaimana jika kita memiliki masalah di tempat kerja. Aku rasa, yang paling penting adalah behaviour kita di tempat kerja sebelumnya. Jadi saranku, selfselling aja biar si HR tau kalau kita anaknya aktif atau setidaknya tunjukkan sikap bahwa kita orangnya bisa bekerja baik sendiri atau beramai-ramai.

Pertanyaan tentang posisi Content Marketing
Di akhir interview, kita akan ditanya SEKILAS dan tidak terlalu dalam tentang CM seperti apa yang sudah kita lakukan di project sebelumnya. Saranku, sebutkan tools apa yang kita sudah familiar atau bagaimana peran CM dalam perusahaan. Sebaiknya pastikan kita paham tentang posisi yang kita lamar. Jangan lupa research tentang budaya perusahaan dan SEBUTKAN budaya tersebut agar HR impressed dengan jawaban kita.

Pertanyaan soal GAJI
Di akhir, kita ditanya tentang gaji. Nah, aku rasa aku gagal karena pertanyaan ini. Jadi HR bertanya berapa gaji yang kita harapkan. Karena aku sebelumnya cari tau tentang gaji untuk posisi ini, jadi aku langsung tembak aja angka yang aku tau. Dan saat itu sepertinya HR tau kalau aku emang belum ada prior experience di Content Marketing, dan aku gak bisa berharap sebanyak itu. Mungkin, harusnya aku sebutkan lebih rendah sedikiiiit. Tapi serius, kalau kalian mau jawab sebanyak yang kalian tau, ya gapapa, yang penting kalian yakin dan kalian punya pengalaman yang mumpuni. Dan hati-hati dengan jawaban kalian karena bisa jadi ini adalah salah satu faktor kalian gak lanjut ke interview user kayak aku. Oke baiklah, aku rasa cukup segitu aja sih yang bisa aku bagikan. Interview yang aku lakukan kemaren online dan gak perlu rapi banget sampe pake jas, karena HR nya juga sangat santai. Interview berlangsung selama 45 menit dan aku puas dengan pengalaman ini. Aku bisa jadikan ini sebagai pegalaman untuk interview HR lain di start-up lainnya. If you have any questions, feel free to contact me or give a comment.
Let’s connect here

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman jadi Barista Starbucks, coffee shop ter-hits sepanjang masa

Gambar
Ini aku tulis karena geram pada tanyain kenapa orang sebegok aku bisa diterima di Starbucks. Dan menepis segala pemikiran bahwa kerja di Starbucks itu kayak kerja di kedutaan Amerika. Oh No! Well, biar kalau ada yang tanya jadi aku arahin aja ke blog ini. . Bekerja dimanapun, ada enak dan enggaknya. Kalau nggak percaya ya coba aja. Termasuk di starbucks, coffee shop bergengsi dan sedikit mahal untuk ukuran minuman kopi. Kenapa aku bisa masuk ke Starbucks? Langkah pertama yang harus dilakukan adalaaaahhh........ Melamar kerja ke starbucks. Ya iyalah, nggak akan mungkin starbucks tiba-tiba nyuruh aku duduk, interview, kerja. (Siape elu?). Akhir tahun 2015 starbucks berencana buka cabang pertama di Pekanbaru. Jadi mereka open recruitment besar-besaran. Dicari 1 orang Store Manager, 1 orang Asistant Manager, 3 orang SPV dan sekitar 30 Barista. Karena aku tau diri, pengalaman kerja juga baru 1 tahun -magang- maka aku coba lamar posisi Barista. Interviewnya full english nggak sih? ENGGAK!!
Baca selengkapnya

(Part II) Pengalaman Kerja di Starbucks, Coffee Shop Ter-hits Sepanjang Masa

Gambar
Assalamualaikum.... Setelah sekian lama nggak nulis, kini saatnya aku akan bertekad dan berniat penuh, sepenuh hati dan jiwa, serta mengumpulkan segala tenaga dan sisa-sisa energi untuk tetap teguh dan percaya..... -apasih?- Hahahahahaha Tulisan pertamaku tentang pengalaman kerja di Starbucks ternyata banyak yang tertarik. Kalau di kasih rating pasti rating 98 skala 5. Wkwkwkwkwk . Nah disini aku bakalan kasi tau apa aja sih pekerjaan yang kita lakukan di starbucks?? Secara itu coffee shop ter-hits gitu loh. Yang jelas sih, kamu nggak akan jalan jalan ke kantor starbucks di Seatle sana. Atau kerjamu nggak akan melayani bule-bule amerika terus. Namanya kerja di cafe, ya kurang lebih sama kayak cafe lain. Tapi di starbucks ada bedanya. Dengan apron hijau unyu-unyu itu, kamu merasa bahwa kamu pantas jual kopi terbaiknya Starbucks. Aku rangkumin deh ya biar gampang ngertinya. . 1 . Dimulai dari Opening Shift Di Starbucks kita nggak pernah bilang morning shift atau afternoon shift.
Baca selengkapnya

Kentut di Kelas? Selamat! Kita Sama

Aku nggak bisa tahan buat ceritain pengalaman yang memalukan ini. Yap, aku kentut dikelas. Ternyata enak banget. Semacam ada perasaan yang terpendam yang susah diluapkan karena takut perasaan ditolak oleh teman sekelas. Kalau kentut pelan dan baunya menyebar dan menimbulkan fitnah sih biasa aja ya. Udah mainstream. Nah ini, aku kentut bersuara yang agak keras lebih keras dari desibel-nya ayam jantan berkokok. Legaaaaaaaaaah... . Jadi ceritanya jam 7 pagi ada kelas Listening for TOEFL. Nah setelah kelas itu aku coba cari makan, laper. Maka pergilah aku kan, ke warung makan yang murah-meriah-muntah. Makan banyak, porsi kuli. Kenyang. . Lanjut kelas Reading for TOEFL. Tiba-tiba aku merasa nggak enak sama perutku. Tapi karena pelajaran udah dimulai, aku malas bergerak ke toilet. Udah PeWe. Yaudah aku lanjutin dengerin penjelasan teacher, sekalian bahas soal-soal toefl. Aku duduk disamping teman aku, 3 orang teman aku di samping kiri. Mereka pada diam, ngerjain soal-soal toefl. Nah, di
Baca selengkapnya